Perbedaan yang paling terlihat dari blangkon Jogja dan
blangkon Solo yaitu di bagian mondolan, mondolan yaitu kain penutup blangkon
yang terletak di belakang yang memisahkan antara bagian blangkon kanan dan
bagian blangkon kiri.
Aturan dalam pembuatan blangkon yaitu garis tepi mondolan
harus lurus hingga sampai bagian atas depan
blangkon. hal ini mengandung filosofi bahwa seorang hamba untuk menuju
pada tuhan itu terdapat jalan lurus tanpa pemisah. Mondolan mengisyaratkan
hawa nafsu, sedangkan bagian depan atas blangkon mengisyaratkan jalan menuju
tuhan.
Fungsi dari mondolan blangkon Jogja adalah tempat penutup
rambut yang di ikat, rambut yang dibiarkan terurai melambangkan bahwa pemilik
blangkon mempunyai kepribadian berantakan. Orang Jawa zaman dahulu melambangkan pengendalian
jiwa dengan mengikat rambut panjangnya sehingga membentuk bulatan rapi di
belakang kepala.
Bila dipadukan dengan masa sekarang, orang yang mempunyai
rambut terurai berantakan biasanya di identikkan dengan orang yang tidak mudah
menaati peraturan. Kemungkinan ini juga diwariskan dari persepsi zaman dahulu
yang menjaga rambut terurai. Dengan begitu diperlukanlah pengendalian diri.
Dengan pengikatan rambut secara bulat di bagian belakang kepala, ketika orang
Jawa menggunakan ikat kepala akan ada benjolan di belakang. Setelah
berkembangnya ikat kepala menjadi blangkon, blangkon Jogja pun ikut
menyesuaikan pengalaman sebelumnya, yaitu ada benjolan di belakang untuk tempat
rambut yang terurai.
Beda dengan blangkon
Solo, para keraton Solo ketika mengembangkan iket menjadi blangkon sudah menjadi umum bagi anggota keratonnya berambut pendek. Hal ini dikarenakan keraton Solo sudah
menjalin kerjasama dengan bangsa Eropa yang mengenalkan budaya cukur rambut /
potong rambut. Dengan demikian, bentuk blangkon Solo juga mempunyai wujud yang
berbeda dengan blangkon Jogja. blangkon Solo tetap memiliki mondolan, namun
mondolan blangkon Solo tidak berfungsi untuk menyimpan rambut.
Hal ini menyebabkan mondolan blangkon Solo berbentuk bulat
pipih atau bisa dibilang trepes. Dari penjelasan ini, dengan melihat fisik
belakang dari blangkon dapat dikategorikan jenis dari sebuah blangkon. yaitu
mondolan blangkon Jogja mempunyai bentuk bulat seperti telur dan mondolan dari
blangkon Solo berbentuk bulat pipih.
Halo gan
BalasHapusPira gan satunya
HapusHallo juga gan, untuk informasi harga silahkan hubungi nomor kontak yang tertera di atas. terimakasih kunjungannya
Hapus