Blangkon Jogja di identikkan dengan blangkon yang mempunyai mondolan, bagian belakang belangkon yang bulat mmenyerupai telur pada umumnya. Mondolan ini yang menjadi kekhasan blangkon Jogja dibanding dengan blangkon-blangkon lain. Mondolan ini berfungsi untuk meyembunyikan rambut bagi yang berambut panjang. Menyembunyikan rambut dibalik blangkon mempunyai arti pengendalian hawa nafsu bagi pemakai blangkon.
Bila anda sudah menjumpai tempat pembuatan blangkon ataupun toko yang menjual blangkon, anda
akan menemui blangkon-blangkon Jogja yang bermacam-macam modelnya. Blangkon Jogja
yang diidentikkan dengan mondolan terletak di belakang memang mempunyai
beberapa jenis. Saya akan mengulas empat jenis-jenis blangkon Jogja yang selama
ini sering ditemui, antara lain:
1. Blangkon Koncir/ Kliwir
1. Blangkon Koncir/ Kliwir
Blangkon Jogja koncir/kliwir ini mempunyai
ciri khusus bagian belakang ada dua kain yang memanjang dibawah mondolan. Kliwir
ini biasanya merupakan kepanjangan dari sintingan (kain yang berada diantara
mondolan yang mirip dengan sayap). Blangkon ini biasanya dipakai oleh orang
muda. Panjang dari kliwir ini bervariasi adayang pendek hingga ada yang
menncapai 1 meter.
2. Blangkon Mataraman
Blangkon ini paling sering dijumpai pada
perangkat keraton, salah satu ciri blangkon ini sintingan menempel pada
blangkon dan tidak terdapat kliwir. Anda dapat menjumpainya saat acara- acara
adat di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Blangkon Sunan
Blangkon sunan pada umumnya seperti
blangkon jogja biasa, tetapi yang membedakannya adalah penggunaan kain untuk bahan blangkon. jika blangkon pada umumnya menggunakan batik sebagai bahan
utama, blangkon sunan biasanya menggunakan kain polos warna putih untuk
membuat blangkon. sehingga hasil yang didapat adalah jenis blangkon yang bewarna polos.
4. Blangkon Senopaten
Bila blangkon Jogja pada umumnya meiliki
sintingan menempel pada badan blangkon, jenis blangkon senopaten ini memiliki
sintingan yang terpisah dengan badan blangkon, sehingga tampak seperti sayap
burung yang sedang di kepakkan. blangkon ini juga tidak mempunyai kliwir di bawah mondolan. kain yang digunakan dalampembuatan blangkon ini pada umumnya juga kain batik.
Dari jenis jenis blangkon ini, blangkon yang paling umum
digunakan oleh para anggota kraton adalah blangkon mataraman. Setiap hari para
perangkat kraton menggunakannya walaupun sedang menggunakan kendaraan bermotor.
Ketika sedang menggunakan kendaraan bermotor, biasanya para abdi dalem
menggunakan blangkon sebagai pengganti helm. Karena para abdi dalem lebih
memilih menggunakan blangkon Jogja dibandingkan helm penggunaan kendaraan
bermotor sangat jarang sekali, bahkan hampir tidak sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar