Bentuk sempurna dari sebuah benda dan mahluk hidup adalah
perpaduan dari masing masing bagiannya yang pas. Ketika anda melihat manusia,
anda akan melihat bagian bagian manusia yang pas pula, satu sama lain tidak
saling mengganggu sehingga kinerja dari semuanya dapat dirasakan secara
optimal. Bila ketika melihat elektronik misalnya televisi, juga merupakan
perpaduan dari bagian bagiannya yang saling mendukung. Bila ada komponen yang
tidak mendukung, kesempurnaan suatu ciptaan akan terdapat kecacatan. Blangkonjogja juga mempunyai bagian bagian yang saling berpadu menciptakan
kesempurnaannya.
Bagian –bagian Blangkon jogja yang paling utama ketika
dilihat dari luar adalah sebagai berikut:
1.
Wiron
Wiron adalah bagian blangkon yang melilit
blangkon agar tetap kencang, wiron ini tersusun atas kain yang dilampit-lampit
hingga menyerupai undak-undakan. kemudian direkatkan dengan benang atau lem.
Wiron ini terdiri atas dua sisi kain, kain kanan dan kain kiri. Salah satu kain
ini menimpa kain yang satunya, sehingga hanya satu kain yang paling terlihat
dari depan. Biasanya kain yang berasal dari lajur kiri menimpa kain yang
berasal dari lajur kanan.
2.
Kuncung
Kuncung blangkon/ adalah bagian blangkon
yang terletak di depan menonjol seperti lidah yang berada dibawah wiron atau
juga ada yang berada di ataswiron. Bentuk dari kuncung ini biasanya menyerupai
wajik atau persegi empat.
3.
Tengahan
Tengahan adalah bagian blangkon yang paling
tipis, tengahan ini adalah bagian yang menyatukan antara wiron bagian kanan
blangkon dan bagian kiri, juga menyatukan antara bagian depan dan juga mondolan
blangkon.
4.
Sintingan
Sintingan adalah bagian blangkon yang
menyerupai sayap di bagian belakang blangkon. letak dari sintingan ini dibawah
bagian tengahan dan menghimpit mondolan, pada blangkon mataraman, sintingan ini
menempel pada badan blangkon, namun untuk blangkon senopaten bagian sintingan
dibiarkan terlepas dari blangkon jogja sehingga tampak seperti sayap yang
mengepak. Model senopaten sering digunakan oleh tokoh yang memerankan Pak Raden
dalam cerita Si Unyil.
5.
Mondolan
Mondolan adalah bagian belakang blangkon Jogja yang berbentuk bulat seperti telur. Bagian ini adalah bagian untuk menahan
rambut panjang agar tidak terurai. Karena pada zaman dahulu banyak anggota
kraton yang gondrong, sehingga ketika diikat dan di pasang blangkon menyerupai
bulatan telur.
6.
Kepet
Kepet adalah kain blangkon yang terletak di
bagian belakang, kain ini terlihat seperti sayap ikan koi yang melambai-lambai.
Panjang dari kepet sendiri bermacam macam, ada yang sangat pendek dan ada juga
yang panjang hingga 1 meter.
Selain bagian bagian ini juga terdapat hal yang mendukung
blangkon untuk mempertahankan bentuknya ketika dipakai, salah satunya adalah
kerangka dalam blangkon. kerangka ini membantu pembuat blangkon untuk menjaga
tampilan blangkon.
Pada zaman sekarang, selain bagian utama dari blangkon di
atas, banyak sekali para penggemar blangkon yang menambahkan aksesoris untuk
mempercantik tampilan blangkon. mulai darin payet, manik-manik, logam, hingga
jenis bebatuan yang mengkilap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar